Pemanfaatan Mikroba untuk Peningkatan Mutu Pakan Ternak dan Efisiensi Produksi Biogas
diposkan : 4 Desember 2013
Oleh : Ati Sihombing, S.P
Pakan merupakan salah satu faktor penentu utama yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha peternakan, namun ketersediaan hijauan pakan ternak akhir-akhir ini semakin terbatas sehingga penyediaannya sepanjang tahun tidak dapat mencukupi kebutuhan ternak. Oleh karena itu perlu dicari hijauan pakan alternatif dari limbah pertanian dan perkebunan. Namun sumber pakan tersebut harus ditingkatkan kualitasnya. Pembuatan silase merupakan teknologi fermentasi untuk mengawetkan dan menjaga kualitas hijauan pakan ternak menggunakan bakteri asam laktat. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas bahan pakan alternatif melalui pembuatan silase serta menyediakan informasi mengenai nilai nutrisi silase bahan pakan alternatif bagi ternak.
Pembuatan silase dilakukan menggunakan berbagai bahan baku seperti rumput gajah, jerami padi, leguminosa, dan limbah sayuran pasar. Tahap pertama telah dilakukan pembuatan silase dengan berbagai komposisi baik menggunakan bahan baku tunggal maupun campuran. Tahap kedua adalah pembuatan silase menggunakan berbagai sumber karbohidrat yaitu dedak padi, onggok, dan pollard. Parameter yang diamati adalah kualitas fisik, pH, suhu, asam laktat, populasi mikroba dan kualitas nutrisi. Secara umum penggunaan bakteri asam laktat Lactobacillus plantarum 1A-2 dapat digunakan sebagai inokulan daam pembuatan silase yang menggunakan bahan baku lokal seperti jerami, leguminosa, dan limbah sayuran pasar. Silase yang dihasilkan mempunyai kualitas yang memenuhi kriteria untuk diberikan pada ternak. Kualitas silase dihasilkan dari parameter fisik, kimia, mikrobiologi dan nilai nutrien sebagai pakan ternak. Perbedaan sumber karbohidrat menghasilkan kandungan nutrisi silase yang berbeda. Pengunaan pollard menghasilkan silase dengan kadar protein paling tinggi dibanding silase yang menggunakan dedak padi dan onggok yaitu 14,5%. Sedangkan kadar serat paling tinggi diperoleh pada silase yang menggunakan dedak padi yaitu 25,79%. Nilai ADF paling tinggi diperoleh pada silase yang menggunakan dedak padi yaitu 51,96%.
Penggunaan jerami meningkatkan kadar serat silase pada semua sumber karbohidrat yang digunakan.
Sumber Pustaka
Frazier, W.C. dan D.C. Westhoff. 1983. Food microbiology. Mc, Graw Hill. Pub. Co. Ltd., New York.
Saono, S. 1976. Pemanfaatan Jasad Renik Dalam Pengolahan Hasil Sampingan atau Sisa-Sisa Produksi Pertanian. Berita LIPI. 18 (4). Jakarta.
-
Membangun Sistem Informasi Pangan
Selasa, 3 Desember 2013 (12:30:35) -
KANDUNGAN GIZI ANEKA BAHAN PAKAN TERNAK UNGGAS
Selasa, 3 Desember 2013 (12:13:09) -
Standarisasi Mutu dan Perdagangan Bahan Pakan
Selasa, 3 Desember 2013 (12:03:20) -
Mengintip Kepribadian Lewat Cara Makan Telur
Senin, 2 Desember 2013 (12:48:08) -
Hotel Bintang Lima Khusus untuk Ayam Dibuat di Inggris
Senin, 2 Desember 2013 (12:33:19)




